"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un"
Syarat menjadi orang sabar dan bersyukur adalah: harus berpegang teguh pada "inna lillahi wa inna ilaihi roji'un".
Usahakan hidup itu jangan banyak mengeluh..sampe soal tidur aja kamu mengeluh. Tidur itu adalah aktivitas disaat kita tinggal 5 watt atau disaat kita harus menghimpun banyak tenaga guna menjalankan aktivitas selanjutnya. Kalau menghadapi soal tidur aja kamu setres, Terus gimana kamu mau ngadepi masalah-masalah lain yang jauh lebih besar dan lebih bernilai ketimbang hanya sekedar tidur..?
Kasihanilah dirimu..semakin kamu banyak mengeluh, masalahmu akan semakin sulit dan berat. Karena kamu telah menguras tenagamu untuk ngurusin hal-hal yang tidak perlu sehingga saat kamu harus ngurusi masalah-masalah yang harus kamu selesaikan, tenagamu sudah habis.
Masalah itu adalah hal biasa yang akan dialami oleh setiap manusia, jadi jangan heboh..hadapi aja masalah itu. Jangankan manusia..mahluk Tuhan yang tak berakal seperti hewan aja punya masalah, burung di hutan punya masalah harus mencari makan, pasangan, ngurusin anak, dan seterusnya.. Apalagi kita sebagai manusia.
Dalam hal ini Tuhan telah memberikan gambaran buat kita sebagai kholifah fil ardli dengan sabdaNya:
"Walanabluannakum bisyaiim minal khoufi..dst..". Pada ayat ini Tuhan menggambarkan tentang khawatir, lapar, kurangnya harta, kurangnya fisik karena sakit, tua, dsb. sebagai sebuah ujian yang harus kita hadapi bukan hanya untuk kita keluhkan.
Sekali lagi masalah itu untuk dihadapi, untuk diatasi, untuk membuatmu sebagai pribadi yang tangguh dan bukan pribadi yang pandai mengeluh. Hal tersebut dikuatkan dengan sabda Alloh berikutnya: "Wa basysyirish shoboriin". Hanya orang-orang sabar yang berhak mendapat kegembiraan.
Siapa mereka?
Yaitu orang-orang yang berani berkata dengan ucapan, hati, dan juga tindakan.
Apa yang mereka katakan?
Yang mereka katakan adalah: "inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun"
Apa maksud dari kata tersebut?
Lha di sinilah banyak orang yang salah tafsir atau setidaknya salah anggap dan kurang pas dalam penerapan. Disangkanya "inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un" itu adalah ucapan khusus disaat ada orang mati, sedang kesandung batu, atau sedang tertimpa bencana aja. Itu keliru menurut saya. Kata tersebut harus kita ucapkan dan harus kita pegang erat-erat untuk menghadapi semua cobaan yang diberikan oleh tuhan, dan coban itu tidak harus berwujud penderitaan, nikmat juga termasuk cobaan.
Sehingga tidak hanya orang miskin, bodoh, dan orang menderita saja yang harus pegang kata tersebut. Orang pintar, kaya, pejabat, dan orang-orang yang sedang dapat nikmat juga harus memegang erat-erat kata "Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un".
Tujuan dari kata istirja' tsb apa...?
Tujuannya agar kita menjadi golongannya orang yang benar-benar sabar dan benar-benat bersyukur..
Siapa mereka..?
Orang yang benar-benar sabar itu bukan mereka yang menghadapi cobaan dengan sedih, nelongso, dan sengsoro itu bukan. Orang yang benar-benar sabar adalah mereka yang "ngala hudan min robbihim" orang-orang yang berjalan di atas petunjuk Tuhan, orang yang berani menghadapi cobaan dengan penuh kesadaran bahwa dia sedang diuji oleh Tuhan guna mendapatkan nikmat, diangkatnya sebuah derajat, atau minimal dengan ujian tersebut kesalahannya diluruskan dan dosanya dimaafkan.
Orang yang sabar itu pasti orang yang bahagia meskipun sedang dilanda kesedihan. Jika belum bahagia dan masih ngenes maka kesabarannya masih ada yang keliru alias belum benar dan dia belum bisa ber-inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.
Lha nggak bahagia gimana...?! lha wong kesabaran itu adalah "Lamin 'azmil umuur" atau kata Nabi kesabaran itu "afdlolunni'mah". Sabar itu perkara paling luhur dan nikmat paling besar lagi utama sehingga jika seseorang kok belum bahagia berarti dia belum faham tentang sabar dan belum jadi orang yang benar-benar Asshobiruun.
Sementara orang yang benar-benar bersukur itu bukan orang yang hanya mengucapkan Alhamdulillah aja. Tapi syukur yang sesungguhnya adalah "tashorrufin ni'mat liajlit tho'at" Menasarupkan apa saja nikmat yang diberikan tuhan untuk kebaikan dan selalu berupaya untuk "ngala hudan min robbihim" dan selalu berpegang teguh pada "Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un sehingga dia masuk dalam golongannya "wa qolilun min ngibadias syakuur: (dan sedikit sekali hamba-hambaku yang bisa bersyukur).
Sabar dan syukur adalah dua pekerti yang mulia dan luhur, sehingga Orang yang benar-benar bisa sabar dan orang yang benar-benar bisa bersyukur pasti bahagia.
Hal itu sesuai dengan sabda Nabi: "Lilmukmin farhatani...dst" orang iman itu punya dua kebahagiaan:
*Ketika sedang dicoba dengan kesusahan dia bersabar
*Ketika dicoba dengan kesenangan dia bersyukur.
Lha orang seperti ini nggak bahagia gimana..?!, dia itu paham betul tentang kehidupan sehingga dia hafal betul bahwa susah dan senang itu datang bergantian dan nggak ada yang abadi di dunia. Jadi apa yang perlu disedihkan..? Ya tinggal nyikapin aja yang bener: pas lagi susah sabar, pas lagi senang bersyukur, gitu aja. Lagian apa sih istemewanya susah dan senang..? Keduanya nggak ada yang istimewa dan biasa-biasa saja. Seandainya ada yang perlu diistimewakan, maka cara mensikapi dengan benar atas kesusahan dan kesenangan yang kita terima (dengan cara bersabar dan bersyukur), itulah yang paling berhak menyandang gelar istemewa.
Semoga Alloh senantiasa memberikan rahmat dan pertolongannya kepada kita sehingga kita bisa lulus ujian dengan mendapatkan dua keberuntungan dan dua kebahagiaan dalam dua kehidupan...Amiin.
Yogyakarta 17 Agustus 2016
Habib A. A
FOKUS-INDONESIA ( Forum Kebersamaan Ummat Seluruh Indonesia )
Rabu, 17 Agustus 2016
Sabtu, 15 Maret 2014
HINGGA KETAKUTAN ITU
TAKUT PADAKU
Gemuruh ombak kekhawatiran telah
merobek-robek telinga
Hempasan angin kecemasan
meluluh-lantahkan jiwa-jiwa dahaga
Badai kegelisahan menghantui
perjalanan hidup manusia
Sementara sang ambisi terus berjalan
bertemankan rasa takut hingga ajal datang menjemputnya
Orang-orang sibuk memperkaya diri
Karena takut harga dirinya mati
Si Miskin mati-matian mendapatkan
rizki
Karena takut kebutuhannya tak
tercukupi
Para pelajar sungguh-sungguh dalam
mencari ilmu
Karena takut hidupnya tak bermutu
Orang-orang bodoh dan orang-orang
pintar terus mengadu
Karena takut atas kehidupan yang tak
menentu
Penjahat berbaik hati
Karena takut keinginan buruknya
tak terpenuhi
Orang-orang sibuk mencari suami atau
isteri
Karena takut hidup sendiri
Pejabat sibuk menindas Rakyat
Karena takut harga diri dan ambisinya
sekarat
Ulama dan cendekiawan memberi fatwa
dan solusi sesat
Karena takut kehilangan nikmat yang sesaat
Manusia berbuat baik
Demi Surga yang katanya menarik
Mereka tinggalkan kemaksiatan
Karena takut siksa Neraka yang
kabarnya sungguh menyakitkan
Para pendosa berbuat maksiat
Demi menuruti nafsu yang dirasa
nikmat
Pecinta kebaikan berjalan menggunakan
akal sehat
Karena takut jika Tuhan melaknat
Tuhan..
Karena sekelumit rasa takut dan
secuil kekhawatiran
Manusia bisa menjadi hina dan bisa
menjadi mulia
Manusia bisa sengsara dan juga bisa
bahagia
Dengan sekelumit rasa takut itu
Kau murkai orang-orang yang durhaka
kepadaMu
Dengan secuil rasa takut itu
Kau cintai mereka-mereka yang taat
mengikuti perintahMu
Wahai Rajaku..
Wahai Juraganku..
Wahai Dzat yang mencukupi semua
kebutuhanku..
Engkau adalah sang pencipta rasa
takut
Engkau mengutuknya
Engkau juga mencintainya
Dengan kerendahan hati
Izinkan hamba bersimpuh sambil
berkata;
Aku takun jatuh karena aku takut
kepadaMu
Aku takut sakit karena aku takut
kepadaMu
Aku takut miskin karena kau takut
padaMu
Aku takut sendirian karena aku takut
kepadaMu
Aku takut bodoh karena aku takut kepadaMu
Aku takut salah karena aku takut
kepadaMu
Aku takut Neraka dan menginginkan
Surga karena aku takut kepadaMu
Apapun yang aku takutkan karena aku
takut kepadaMu
Wahai Sang Pemilik juga Penguasa rasa
takut
Mohon arahkan ketakutanku menuju
jalanMu
Bimbinglah aku dan berikanlah
kekuatan kepadaku untuk menundukkan setiap rasa takut
Hingga ketakutan-ketakutan itu takut
padaku
Yogyakarta
11-07-2012
Habib Asy’ari
Ahmad
Selasa, 31 Desember 2013
RENUNGAN TAHUN BARU
Sebentar lagi tahun akan berganti
Sesuatu yang baru akan dimulai
Iblis dan Malaikat silih berganti
Bertarung mati-matian demi merebutkan
sebuah posisi
Tahun baru.....
Sesuatu yang baru, strategi baru
Ambisi baru, kekuasaan baru
Kebaikan baru, keburukan baru
Kejayaan yang baru, kehancuran baru
Kebahagiaan yang baru, kesedihan baru
Pacar baru, istreri baru
Suami baru, selingkuhan baru
Baru, baru, baru, dan baru....!
Tahun baru akan segera tiba
Orang-orang sibuk merayakannya
Mereka bersuka-ria dan berfoya-foya
Sambil terus tidak tahu tentang apa
yang dilakukannya
Para ulama hanya sibuk memberi fatwa
Yang sampai sekarang entah apa
gunanya
Para cendekiawan berlomba-lomba
menyombongkan solusi
Sambil terus tidak mengerti makna tentang
arti
Para penguasa tidak berdaya
Karena kelemahan dan kebodohannya
Rakyat sibuk membodohkan diri
Hingga tak tahu ancaman-ancaman yang
siab membuat mereka menderita dan mati
Iblis menggasah cakarnya
Dajjal meruncingkan taringnya
Setan mempersiapkan tanduknya
Sementara kita sibuk mempersiapkan
diri untuk selalu ditindas dan dianiaya
Pasukan Setan, Iblis, dan pasukan Dajjal
benar-benar telah siab maju perang
Sementara kita masih asik saling maki
dan saling tendang
Sungguh mereka benar-benar siap untuk
menciptakan suasana yang mencekam
Sedangkan kita dari belakang selalu asik
melancarkan aksi saling tikam
Tahun baru...
Jika di tahun ini Iblis menyiapkan
strategi baru
Mungkinkah Malaikat juga akan membuat
pertahanan baru?
Jika Iblis dan Malaikat menggunakan
cara baru
Mungkinkah manusia, binatang, dan
benda-benda lainnya juga akan terwarnai dengan warna yang baru?
Di tahun baru ini perang akan segera
dimulai
Semoga dengan persiapan matang yang
telah kita miliki
Berupa pertengkaran, saling maki, saling
menjatuhkan, saling bunuh, dan saling menghancurkan ini
Kemenangan akan kita dapati..amiin!
Yogyakarta 31-12-2013
Habib A.A
Senin, 30 September 2013
DEMI TUHAN, SAYA ATHEIS
Mentari pagi bersinar
membelah kegelapan bumi
Bulan purnama datang merobek-robek malam
yang gelap-gulita
Bintang-bintang menghiasi
indahnya malam-malam sunyi
Cahaya di atas cahaya
menerangi hati dan akal manusia yang hendak menyaingi Tuhan atau bahkan
mengingkari keberadaanNya
Sungguh Manusia
benar-benar menjadi hina
Karena kebodohan-kebodohan
yang dibuatnya
Manusia benar-benar telah
menganiaya dirinya
Dengan
kesombongan-kesombongan dan perilaku-perilaku buruk yang telah membuatnya
menjadi celaka
Manusia-manusia itu ada
yang berfikiran ngawur
Dengan berlandaskan
prasangka-prasangka, mereka menganggap tuhan sebagai sebuah tahayyul
Ada juga yang imannya
sering kabur
Hingga Tuhanpun
disembunyikan di bawah kasur
Sebagian lagi ada yang suka ngelindur
Entah sengaja atau tidak
mereka beranggapan tuhan saat ini sedang terlelap tidur
Tapi ada, sebagian dari
manusia-manusia itu yang betul-betul mabrur
Dengan hati dan akal
sehatnya, mereka berani berkata..dan bersikap jujur
Andai rasa lapar bisa aku
atur
Aku tak perlu merasakan
kelaparan
Andai rasa haus bisa aku
undur
Cukup sekali saja aku
merasakan kehausan
Rasa haus, lapar
Keinginan untuk buang
hajat kecil atau besar
Masa kanak-kanak, remaja,
masa tua, dan masih banyak lagi hal lainnya
Manusia mana yang mampu
mengatur dan membolak-balikkan semua itu sesuai keinginan pribadinya?
Jika kehidupan adalah
milikku
Harusnya aku terus hidup
dalam kehidupan
Jika kematian adalah hakku
Akan kubunuh kematian itu,
agar aku tidak akan pernah merasakan kematian
Jika kehidupan dan
kematian adalah kuasaku
Aku akan hidup, aku akan
mati, dan aku akan hidup lagi sesusai keinginanku sendiri dan bukan keinginan
siapa saja!, sekalipun Dia adalah
Tuhan.!
Jika semua yang ada pada
diriku dan apa saja yang ada hubungannya denganku adalah kuasa atas keinginanku
dan kuasa atas keputusanku
Maka, demi Tuhan..!, aku
adalah seorang atheis yang tidak lagi membutuhkan keberadaan Tuhan!!!
Yogyakarta 30-09-2013
Habib Asyari
Ahmad
Sabtu, 21 September 2013
INI TIDAK MUNGKIN!, MUHAMMAD PASTI MENGGUNAKAN MIKROSKOP!
Dr. Keith L. Moore, MSc, PhD, FIAC, FSRM :
Dia adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991.
Ia manjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi serta dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.
Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris yang paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia, digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunjukkan referensi Al Qur'an tentang 'Penciptaan Manusia' kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya lalu barkata :
"Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah Fakta Ilmiah yang baru diketahui oleh Ilmu Pengetahuan Moderen! Ini Tidak Mungkin, Muhammad pasti menggunakan Mikroskop!"
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata :
"Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?"
"iya iya saya tau, saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang megarang ayat seperti ini" jawab sang profesor....
*
Dalam Firman Allah :
"Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yangmelekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik" [QS. Al Mu'minuun: 13-14]
Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya 'alaqoh' dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan 'segumpal darah' juga bermakna 'penghisap darah', yaitu lintah. Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit. Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.
Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku. Padahal pada masa itu belum di temukan Mikroskop dan Lensa. Jelas itu adalah pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari Allah SWT, yang Maha Mengetahui segala Sesuatu.
Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al Qur'an ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat yang profesor gusar dan merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.
Subhanallah
semoga bermanfaat...-:)
Dr. Keith L. Moore, MSc, PhD, FIAC, FSRM :
Dia adalah Presiden AACA (American Association of Clinical Anatomi ) antara tahun 1989 dan 1991.
Ia manjadi terkenal karena literaturnya tentang mata pelajaran Anatomi dan Embriologi serta dengan puluhan kedudukan dan gelar kehormatan dalam bidang sains.
Dia menulis bersama profesor Arthur F. Dalley II, Clinically Oriented Anatomy, yang merupakan literatur berbahasa Inggris yang paling populer dan menjadi buku kedokteran pegangan di seluruh dunia, digunakan oleh para ilmuwan, dokter, fisioterapi dan siswa seluruh dunia.
Pada suatu waktu, ada sekelompok mahasiswa yang menunjukkan referensi Al Qur'an tentang 'Penciptaan Manusia' kepada Profesor Keith L Moore, lalu sang Profesor melihatnya lalu barkata :
"Tidak mungkin ayat ini ditulis pada tahun 7 Masehi, karena apa yang terkandung di dalam ayat tersebut adalah Fakta Ilmiah yang baru diketahui oleh Ilmu Pengetahuan Moderen! Ini Tidak Mungkin, Muhammad pasti menggunakan Mikroskop!"
Para Mahasiswa tersebut lalu berkata :
"Prof, bukankah saat itu Mikroskop juga belum ada?"
"iya iya saya tau, saya hanya bercanda, tidak mungkin Muhammad yang megarang ayat seperti ini" jawab sang profesor....
*
Dalam Firman Allah :
"Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan alaqoh (sesuatu yangmelekat), lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya mahluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik" [QS. Al Mu'minuun: 13-14]
Jika di cermati lebih dalam, sebenarnya 'alaqoh' dalam pengertian Etimologis yang biasa di terjemahkan dengan 'segumpal darah' juga bermakna 'penghisap darah', yaitu lintah. Padahal tidak ada pengumpamaan yang lebih tepat ketika Embrio berada pada tahap itu, yaitu 7-24 hari, selain seumpama lintah yang melekat dan menggelantung di kulit. Embrio itu seperti menghisap darah dari dinding Uterus, karena memang demikianlah yang sesungguhnya terjadi, Embrio itu makan melalui aliran darah. Itu persis seperti lintah yang menghisap darah. Janin juga begitu, sumber makanannya adalah dari sari makanan yang terdapat dalam darah sang ibu.
Ajaibnya, Embrio Janin dalam tahap itu jika di perbesar dengan mikroskop bentuknya benar-benar seperti lintah. Dan hal itu tidak mungkin jika Muhammad sudah memiliki pengetahuan yang begitu dahsyat tentang bentuk janin yang menyerupai lintah lalu menulisnya dalam sebuah buku. Padahal pada masa itu belum di temukan Mikroskop dan Lensa. Jelas itu adalah pengetahuan dari Tuhan, itu wahyu dari Allah SWT, yang Maha Mengetahui segala Sesuatu.
Ayat tersebutlah yang membuat sang profesor akhirnya memeluk agama islam dan merevisi beberapa kajian ilmiahnya karena Al Qur'an ternyata telah menjawab beberapa bagian yang selama ini membuat yang profesor gusar dan merasa materi yang ditelitinya selama ini terasa belum lengkap atau ada tahapan dari perkembangan Embrio yang kurang.
Subhanallah
semoga bermanfaat...-:)
Kamis, 12 September 2013
ASAL-USUL NAMA SUMATERA
Nama asli sumatera dalam
sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat adalah “pulau emas”. Minangkabau
mengenal istilah pulau ameh dalam cerita Cindur Mata. Di Lampung dalam sebuah
cerita, dalam cerita rakyatnya tercantum Tanoh Mas untuk menyebut pulau mereka
yang besar itu. pendeta tsing (634-713) dari Cina yang bertahun-tahun menetap
di Sriwijaya pada abad ke-7 menyebut pulau sumatera dengan nama chin-chou yang
berarti “negeri emas”.
Dalam berbagai
prasasti, pulau sumatera disebut dalam
bahasa sansekerta sebagai Suwarnadwipa (pulau emas) atau Suwarnabhumi (tanah
emas). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum masehi.
Naskah Budha yang termasuk paling tua dalam kitab Jataka menceritakan bahwa
pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Banggala ke Suwarnabhumi. Dalam cerita
Ramayana dikisahkan pencarian dewi shinta, isteri Rama yang diculik Ravana
sampai ke Suwarnabhumi.
Para musafir arab menyebut
pulau sumatera dengan nama Suwarandib, transliterasi dari nama Suwarnadwipa.
Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya pada
tahun 1030 mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di Pulau Suwarandib.
Di kalangan bangsa Yunani
purba, Pulau Sumatera sudah dikenal dengan nama Taprobana. Nama Taprobana
Insula telah dipakai oleh Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua
Masehi, Tepat tahun 165 ketika dia menguraikan daerah Asia Tenggara dalam
karyanya Gheoghaphike Hypeghesis. Ptolemaios menulis bahwa di Pulau Taphobrana
terdapat negeri Barousai yang dimaksudkan adalah Barus di pantai barat Sumatera
yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus.
Naskah Yunani tahun 70,
periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki
Chryse Nesos yang artinya “pulau emas”. Sejak zaman purba para pedagang dari
daerah sekitar laut tengah sudah mendatangi tanah air kita, terutama Sumatera.
Di samping mereka mencari emas mereka juga mencari kemenyan (Styrax sumatrana),
dan kapur barus (Drayobalanops Aromatica) yang saat itu hanya ada di Sumatera.
Sebaliknya para pedagang Nusantarapun sudah menjajakan komoditi mereka sampai
ke Asia Barat dan Afrika Timur, sebagaimana tercantum pada Naskah Historia
Naturalis karya plini abad pertama masehi.
Dalam kitab umat Yahudi
“Malakim” (raja-raja) pasal 9 diterangkan bahwa Nabi sulaiman a.s. raja Israel
menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan Beliau.
Emas itu didapatkan dari negeri Ophir.
Kitab Al-qur’an surat Al-Anbiyaa’ 81 menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi
Sulaiman a.s. berlayar ke tanah yang kami berkati atasnya (al ardlo allati
baaroknaa fiihaa).
Nama Sumatera sendiri
berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad 13 dan abad 14. Para
musafir Eropa sejak abad 15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut
seluruh pulau. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ilal masyriq
(pengembaraan ke timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di Kerajaan Samatrah.
Pada tahun 1490 Ibnu Majid
membuat peta daerah Samudera Hindia dan di sana tertulis Pulau Sumatrah. Peta
Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro pada tahun 1498 dan muncullah nama
camatarra. Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama samatara,
sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama samatra. Alfonso Albuquerque
tahun 1512 menuliskannya dengan camatora. Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai
nama yang agak benar yakni: Somatra. Catatan-catatan orang belanda dan Inggris,
sejak Jan Huygen Van Linschoten dan Sr Francis Drake abad ke-16, selalu
konsisten dalam penulisan “Sumatra”. Bentuk inilah yang baku kemudian
disesuaikan dengan lidah kita.
Demikianlah sedikit
sejarah tentang asal-usul Pulau Sumatera yang kami ambil dari berbagai sumber.
Semoga memberikan manfaat buat kita semua..amiin.
“Tuhan Yang Maha Esa” yang
lebih mengetahui atas segalanya
Kamis, 28 Maret 2013
SHOLAWAT
BOROS BIAYA
Aku mendengar sebuah berita
Di sana ada group sholawat yang luar biasa
Banyak orang di Negri ini yang
mengauminya
Karena sang habib adalah pemimpinnya
Sungguh hati ini sangat gembira
Saat mendengar sholawat bergema di
mana-mana
Hati ini benar-benar bahagia
Kala mendengar sholawat makin
membudaya
Allumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad
Wa ‘ala ali sayyidina Muhammad
Tapi sayang..kegembiraan itu Cuma sekejap
saja
Sesaat setelah aku mendengar berita
yang cepat beredarnya
Ternyata tidak hanya sholawat yang
disanjung-sanjung dan di junjung-junjung
Tarif gilapun juga ikut melambung
Angin keburukan itu
Sungguh kencang menusuk kalbu
Hingga jiwa ini prihatin dan sedikit
malu
Lebih-lebih jiwa para ulama’ku
Apa jadinya jika ibadah yang tadinya mudah lagi berkah
kemudian menjadi mahal dan serba salah?
Apa jadinya jika ibadah yang tadinya mudah lagi berkah
kemudian menjadi mahal dan serba salah?
Kenapa group sholawat yang tadinya mempesona
Kini hanya lantunan-lantunan yang
terasa hampa
Mungkinkah karena tujuan yang tidak
lagi murni
Atau benarkah di sana ada badut-badut
yang sengaja meracuni
Aku juga mendengar kabar yang terasa
sedikit lucu
Pesantren-pesantren juga ikut
mendatangkan group itu
Dengan bangga mereka mengorbankan
dana puluhan juta
Tidak hanya sekedar ratusan ribu saja
Sedangkan santri-santri masih bingung
memikirkan soal bangku
Demikian juga pensil dan buku
Dan kalian semua tentu juga tahu
Di pesantren ada kegiatan sholawat
satu kali dalam seminggu
Orang sudah pintar sholawat
Kok diajarin sholawat…hahaaa
Saudara-saudara pecinta sholawat yang
kami hormati
Coba dengarkan maksud baik ini
Berikut adalah kata hati kami
Dan juga kata hati para ulama kami
Sholawat itu harus tetap di dukung
Tapi badut-badut penggila duitnya
harus segera dipentung
Agar tarif tidak semakin gila
melambung
Sehingga masyarakat tidak lagi
berhati bingung
Semoga kebaikan semakin mapan di hati
masyarakat
Dzikir dan sholawatnya mendatangkan
rahmat
Sehingga kita betul-betul diakui
sebagai ummat Muhammad
Dengan mendapatkan syafaat dunia dan
ahirat
Selamat menjalankan kebaikan
Dalam semangat dzikir dan sholawatan
Wallohu a’lam
Langganan:
Postingan (Atom)